Penyembuhan dengan AL-QURAN dan AS-SUNNAH
Posted Jumat, Januari 15, 2010 by HERBSHOUSE herbal & thibbunnabawy store in Label:HERBAL, HABBATUSSAUDA, MADU, THIBBUNNABAWY artikel
Penyembuhan Dengan Al-Quran Dan As-Sunnah
Allah SWT berfirman,
“Katakanlah: ‘Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.’”
(QS. Fushilat:44)
“Dan Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. Al-Israa’: 82)
Pengertian “dari al-Quran”, pada ayat diatas adalah al-Quran itu sendiri. Karena al-Quran secara keseluruhan adalah penyembuh, sebagaimana disebutkan ayat di atas.
Jadi tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan Al-Quran dan dengan apa yang ditegaskan oleh Nabi SAW berupa Ruqyah
(Ruqyah jama’nya adalah ruqaa, yaitu bacaan-bacaan untuk
pengobatan yang syar’I (yaitu berdasarkan pada riwayat yang shahih, atau sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama)
HADITS SHAHIH tentang penyakit dan kesembuhan
Rasulullah SAW bersabda,
“Setiap penyakit ada obatnya.”
Shahih Muslim,2204
“Allah tidak menurunkan penyakit melainkan Dia juga menurunkan obat baginya.”
Shahihul-Jami’,5558. Ini hadits shahih
“Dzat yang menurunkan penyakit, juga yang menurunkan kesembuhan menurut kehendak-Nya.”
Diriwayatkan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, disebutkan dalam Shahihul-Jami’,1688. Ini hadits shahih.
Sesungguhnya penyakit adalah sebagian dari hakikat. Begitu pula kesembuhan. Tapi analisis dan diagnosis terhadap jenis-jenis penyakit, merupakan perkara yang tidak mengenal kata akhir.
Beberapa Jenis Obat dan Contoh Pengobatan ala-Nabi
Al-Kam’ah dan Itsmid
Sebagai celak untuk Melindungi Mata
““Al-Kam’ah termasuk jenis manna, yang airnya dapat menyembuhkan sakit mata."
Muttafaq Alaihi;Al Bukhary,5708; Muslim,2049
Al Kam’ah- nama latinnya adalah truffle, dari jenis cendawan atau jamur
Itsmid- nama latinnya adalah antimony(jenis batu hitam atau kebiru-biruan)Talbinah
(air rebusan biji gandum)
“Talbinah melegakan sanubari orang yang sakit dan menghilangkan sebagian kesedihan.”
Muttafaq Alaihi; Al Bukhary,5417 : Muslim, 216.
Al-‘Ud Al-Hindy atau Al-Qusthul- Bahry
“Hendaklah kalian menggunakan al-‘udul-hindy ini, kerana di dalmnya terdapat tujuh macam penyembuhan, di antaranya untuk menyembuhkan radang selaput dada, digunakan sebagai gurah (dimasukkan ke hidung) untuk mengobati sakit tenggorokan dan ia diteteskan di pinggir mulut untuk mengobati radang selaput dada.”
Shahih Al Bukhary. 5692
Petunjuk Nabi SAW Melakukan Terapi Demam
Diriwayatkan dengan Shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Nafi, dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW pernah bersabda:
“Sesungguhnya demam itu atau demam yang berat itu berasal dari uap api Jahannam. Maka dinginkanlah dengan air.”
“Jangan mencela demam. Kerana demam dapat menghapuskan dosa sebagaimana api melenyapkan karat pada besi.”
Hadis senada juga dikeluarkan oleh Muslim dari Jabir ra.
Petunjuk Nabi SAW Dalam Terapi Penyakit Perut Melilit
Minum madu,
“Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat: madu dan Al-Quran.”
Dikeluarkan oleh Ibnu Majah dan Al-Hakim dalam Shahih-nya.
Petunjuk Nabi SAW Dalam Mengobati Pusing Dan Migrain.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Tarikh-nya dan oleh Abu Daud dalam As-Sunan bahwa Rasulullah SAW setiap kali ada orang yang datang menemui beliau menceritakan sakit kepalanya, pasti beliau bersabda: “Bekamlah.” Dan setiap kali orang menceritakan sakit di kakinya kepada beliau, beliau berkata: “Gunakan inai untuk membalutnya.”
Petunjuk Nabi SAW Dalam Terapi Dengan Tidak Memberikan Makanan Dan Minuman Yang Tidak Disukai Pasien, Meski Tidak Menolaknya.
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Jami’-nya, juga oleh Ibnu Majah dari Uqbah bin Amir Al-Juhani bahwa ia menceritakan:
Rasulullah SAW bersabda:
“Jangan paksa orang-orang sakit untuk menyantap makanan atau minuman tertentu. Allah yang akan memberi makan dan minum.”
Petunjuk Nabi SAW Dalam Terapi Hepatitis
Diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya dari hadits Mujahid, dari Saad bahwa ia menceritakan:
“Aku pernah sakit. Rasulullah SAW datang menjengukku. Beliau meletakkan tangannya di atas dadaku sehingga aku merasakan dingin tangan beliau di dadaku. Beliau berkata: “Engkau terserang hepatitis. Temuilah Al- Harts bin Kaldah dari Tsaqif. Ia seorang Ahli Pengobatan. Suruh dia mengambil tujuh buah kurma Ajwah dari Al-Madinah, tumbuk dengan biji-bijinya, kemudian suruh dia mencekokkannya ke dalam mulutmu.”
Dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim disebutkan hadits Amir bin Saad bin Abi Waqqash, dari ayahnya (Saad bin Abi Waqqash) bahwa ia menceritakan: “Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barangsiapa yang di pagi hari menyantap tujuh buah kurma Aliyyah, tidak akan terkena bahaya racun maupun sihir pada hari tersebut.”
Dalam lafal lain disebutkan:
“Barangsiapa yang menyantap tujuh buah kurma antara bagian pinggir yang sudah menghitam (yang dimaksudkan di sini adalah dua sisi kurma yang sudah menghitam dan mengeras kerana saking tuanya) kerana tuanya, maka ia tidak akan terkena racun hingga sore harinya.”
Dikeluarkan oleh Abu Daud dan Ahmad
Petunjuk Nabi SAW Dalam Mengobati Epilepsi
Penyakit Epilepsi ada dua macam:
1.Epilepsi kerana pengaruh ghaib yang merusak dalam tubuh.
2.Epilepsi kerana unsur merusak dalam tubuh.
~Lalu muncullah kalangan pakar medis yang akhirnya hanya mengakui keberadaan epilepsi jenis kedua sahaja.
Setiap orang yang mengenal ruh dan pengaruhnya, pasti akan mentertawakan kebodohan mereka, kerana betapa lemahnya akal mereka. Teori terapi untuk jenis pertama ini ada dua sisi: satu sisi
dari pihak si sakit, dan sisi yang lain dari pihak tenaga medis. Sisi yang berasal dari si sakit adalah sugesti dan kekuatan bermunajat hanya kepada Sang Pencipta dari seluruh ruh dan keghaiban. Lalu memohon perlindungan secara benar kepada sandaran hati dan lisan. Itu sama halnya dengan pemberantasan.
Pemberantasan harus menggunakan senjata, dan itu hanya sempurna dengan dua hal:
Pertama, senjatanya harus tepat dan bermutu baik.
Kedua, lengan yang memegang senjata itu harus kuat.
Bila salah satu dari dua hal itu tidak terpenuhi, senjata itu tidak akan banyak berfungsi. Apalagi bila kedua-duanya tidak terpenuhi. Yakni kondisi hati yang rusak tauhidnya, rusak rasa tawakal dan ketakwaannya serta ketaatannya, dan ia tidak memiliki senjata!!
Sisi kedua,
Dari pihak tenaga medis.
Pihak tenaga medis juga harus memiliki kedua syarat tersebut. Sampai-sampai sebagian thabib hanya perlu mengucapkan: “Keluar!” atau menyebut nama Allah, atau mengucapkan: “Laa haula wa laa quwwata illa billah.”
Nabi SAW sendiri pernah (saat mengobati penyakit ini) hanya mengucapkan:
“Keluarlah, wahai musuh Allah!! Aku ini Rasulullah.”
Diriwayatkan oleh Abu Daud, dari Ummu Abban.
~ Beliau juga biasa mengobati dengan ayat Al-Kursi. Beliau juga menyuruh si sakit untuk membacanya, demikian juga orang yang mengobatinya, di samping juga membaca Al-Muawwidzatain.
Allah SWT berfirman,
“Katakanlah: ‘Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.’”
(QS. Fushilat:44)
“Dan Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. Al-Israa’: 82)
Pengertian “dari al-Quran”, pada ayat diatas adalah al-Quran itu sendiri. Karena al-Quran secara keseluruhan adalah penyembuh, sebagaimana disebutkan ayat di atas.
Jadi tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan Al-Quran dan dengan apa yang ditegaskan oleh Nabi SAW berupa Ruqyah
(Ruqyah jama’nya adalah ruqaa, yaitu bacaan-bacaan untuk
pengobatan yang syar’I (yaitu berdasarkan pada riwayat yang shahih, atau sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama)
HADITS SHAHIH tentang penyakit dan kesembuhan
Rasulullah SAW bersabda,
“Setiap penyakit ada obatnya.”
Shahih Muslim,2204
“Allah tidak menurunkan penyakit melainkan Dia juga menurunkan obat baginya.”
Shahihul-Jami’,5558. Ini hadits shahih
“Dzat yang menurunkan penyakit, juga yang menurunkan kesembuhan menurut kehendak-Nya.”
Diriwayatkan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, disebutkan dalam Shahihul-Jami’,1688. Ini hadits shahih.
Sesungguhnya penyakit adalah sebagian dari hakikat. Begitu pula kesembuhan. Tapi analisis dan diagnosis terhadap jenis-jenis penyakit, merupakan perkara yang tidak mengenal kata akhir.
Beberapa Jenis Obat dan Contoh Pengobatan ala-Nabi
Al-Kam’ah dan Itsmid
Sebagai celak untuk Melindungi Mata
““Al-Kam’ah termasuk jenis manna, yang airnya dapat menyembuhkan sakit mata."
Muttafaq Alaihi;Al Bukhary,5708; Muslim,2049
Al Kam’ah- nama latinnya adalah truffle, dari jenis cendawan atau jamur
Itsmid- nama latinnya adalah antimony(jenis batu hitam atau kebiru-biruan)Talbinah
(air rebusan biji gandum)
“Talbinah melegakan sanubari orang yang sakit dan menghilangkan sebagian kesedihan.”
Muttafaq Alaihi; Al Bukhary,5417 : Muslim, 216.
Al-‘Ud Al-Hindy atau Al-Qusthul- Bahry
“Hendaklah kalian menggunakan al-‘udul-hindy ini, kerana di dalmnya terdapat tujuh macam penyembuhan, di antaranya untuk menyembuhkan radang selaput dada, digunakan sebagai gurah (dimasukkan ke hidung) untuk mengobati sakit tenggorokan dan ia diteteskan di pinggir mulut untuk mengobati radang selaput dada.”
Shahih Al Bukhary. 5692
Petunjuk Nabi SAW Melakukan Terapi Demam
Diriwayatkan dengan Shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Nafi, dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW pernah bersabda:
“Sesungguhnya demam itu atau demam yang berat itu berasal dari uap api Jahannam. Maka dinginkanlah dengan air.”
“Jangan mencela demam. Kerana demam dapat menghapuskan dosa sebagaimana api melenyapkan karat pada besi.”
Hadis senada juga dikeluarkan oleh Muslim dari Jabir ra.
Petunjuk Nabi SAW Dalam Terapi Penyakit Perut Melilit
Minum madu,
“Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat: madu dan Al-Quran.”
Dikeluarkan oleh Ibnu Majah dan Al-Hakim dalam Shahih-nya.
Petunjuk Nabi SAW Dalam Mengobati Pusing Dan Migrain.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Tarikh-nya dan oleh Abu Daud dalam As-Sunan bahwa Rasulullah SAW setiap kali ada orang yang datang menemui beliau menceritakan sakit kepalanya, pasti beliau bersabda: “Bekamlah.” Dan setiap kali orang menceritakan sakit di kakinya kepada beliau, beliau berkata: “Gunakan inai untuk membalutnya.”
Petunjuk Nabi SAW Dalam Terapi Dengan Tidak Memberikan Makanan Dan Minuman Yang Tidak Disukai Pasien, Meski Tidak Menolaknya.
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Jami’-nya, juga oleh Ibnu Majah dari Uqbah bin Amir Al-Juhani bahwa ia menceritakan:
Rasulullah SAW bersabda:
“Jangan paksa orang-orang sakit untuk menyantap makanan atau minuman tertentu. Allah yang akan memberi makan dan minum.”
Petunjuk Nabi SAW Dalam Terapi Hepatitis
Diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya dari hadits Mujahid, dari Saad bahwa ia menceritakan:
“Aku pernah sakit. Rasulullah SAW datang menjengukku. Beliau meletakkan tangannya di atas dadaku sehingga aku merasakan dingin tangan beliau di dadaku. Beliau berkata: “Engkau terserang hepatitis. Temuilah Al- Harts bin Kaldah dari Tsaqif. Ia seorang Ahli Pengobatan. Suruh dia mengambil tujuh buah kurma Ajwah dari Al-Madinah, tumbuk dengan biji-bijinya, kemudian suruh dia mencekokkannya ke dalam mulutmu.”
Dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim disebutkan hadits Amir bin Saad bin Abi Waqqash, dari ayahnya (Saad bin Abi Waqqash) bahwa ia menceritakan: “Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barangsiapa yang di pagi hari menyantap tujuh buah kurma Aliyyah, tidak akan terkena bahaya racun maupun sihir pada hari tersebut.”
Dalam lafal lain disebutkan:
“Barangsiapa yang menyantap tujuh buah kurma antara bagian pinggir yang sudah menghitam (yang dimaksudkan di sini adalah dua sisi kurma yang sudah menghitam dan mengeras kerana saking tuanya) kerana tuanya, maka ia tidak akan terkena racun hingga sore harinya.”
Dikeluarkan oleh Abu Daud dan Ahmad
Petunjuk Nabi SAW Dalam Mengobati Epilepsi
Penyakit Epilepsi ada dua macam:
1.Epilepsi kerana pengaruh ghaib yang merusak dalam tubuh.
2.Epilepsi kerana unsur merusak dalam tubuh.
~Lalu muncullah kalangan pakar medis yang akhirnya hanya mengakui keberadaan epilepsi jenis kedua sahaja.
Setiap orang yang mengenal ruh dan pengaruhnya, pasti akan mentertawakan kebodohan mereka, kerana betapa lemahnya akal mereka. Teori terapi untuk jenis pertama ini ada dua sisi: satu sisi
dari pihak si sakit, dan sisi yang lain dari pihak tenaga medis. Sisi yang berasal dari si sakit adalah sugesti dan kekuatan bermunajat hanya kepada Sang Pencipta dari seluruh ruh dan keghaiban. Lalu memohon perlindungan secara benar kepada sandaran hati dan lisan. Itu sama halnya dengan pemberantasan.
Pemberantasan harus menggunakan senjata, dan itu hanya sempurna dengan dua hal:
Pertama, senjatanya harus tepat dan bermutu baik.
Kedua, lengan yang memegang senjata itu harus kuat.
Bila salah satu dari dua hal itu tidak terpenuhi, senjata itu tidak akan banyak berfungsi. Apalagi bila kedua-duanya tidak terpenuhi. Yakni kondisi hati yang rusak tauhidnya, rusak rasa tawakal dan ketakwaannya serta ketaatannya, dan ia tidak memiliki senjata!!
Sisi kedua,
Dari pihak tenaga medis.
Pihak tenaga medis juga harus memiliki kedua syarat tersebut. Sampai-sampai sebagian thabib hanya perlu mengucapkan: “Keluar!” atau menyebut nama Allah, atau mengucapkan: “Laa haula wa laa quwwata illa billah.”
Nabi SAW sendiri pernah (saat mengobati penyakit ini) hanya mengucapkan:
“Keluarlah, wahai musuh Allah!! Aku ini Rasulullah.”
Diriwayatkan oleh Abu Daud, dari Ummu Abban.
~ Beliau juga biasa mengobati dengan ayat Al-Kursi. Beliau juga menyuruh si sakit untuk membacanya, demikian juga orang yang mengobatinya, di samping juga membaca Al-Muawwidzatain.
0 comment(s) to... “Penyembuhan dengan AL-QURAN dan AS-SUNNAH”
0 komentar:
Posting Komentar